Apa yang kita lakukan
akhir-akhir ini ketika ada dalam masalah karena pandemik Covid-19 yang begitu menekan dan melemahkan semua aspek kehidupan
ekonomi, sosial, pendidikan terutama kesehatan kita. Muncul pertanyaan, Apakah Tuhan tetap menolong? Apakah Tuhan mau membantu kita? Bahkan
sering sekali Iblis menaruh sesuatu dalam pikiran kita, “ Ya, karena kamu tidak punya siapa-siapa dan apa-apa? Kamu yang salah
jangan berharap Tuhan yang akan menolong”. Ada begitu banyak respon orang
juga mengenai hal ini, tentang siapa Yesus kita dan bagaimana posisi Yesus di tengah polemik kehidupan saat ini? Nah, mari
kita mengerti dan mendengar apa yang Alkitab katakan dan bicarakan sendiri
tentang kebenaran itu dan kebenaran inilah yang sungguh memerdekakan kita dalam
menghadapi kehidupan yang tidak stabil dan jahat ini. Lihat Firman Tuhan
dalam Yohanes 21:1-14. Ada satu prinsip
Firman yang ingin dibagikan yaitu, Bagaimana
Tuhan berpekara dalam masalah kita!
Prinsip
itu adalah Tuhan Yesus selalu menyiapkan Sarapan.
Lihat ayat 1-3.
Sejak Yesus tidak ada bersama-sama dengan mereka (murid- murid Tuhan Yesus)
karena Yesus ditangkap dan disalib, apalagi ketika mereka pergi ke kubur Yesus
melihat tidak ada Yesus di sana maka sejak saat itu mereka tidak tahu lagi apa
yang harus mereka lakukan. Boleh dikatakan mereka seperti anak ayam yang kehilangan
induknya. Itu sebabnya mereka kembali ke pekerjaaan semula mereka
masing-masing. Salah satu contoh adalah Petrus kemudian yang lain juga, mereka
kembali menangkap ikan semalam-malaman tapi mereka tidak mendapat apa-apa. Yang
perlu kita tahu, Petrus seorang nelayan di Danau Galilea. Dia dilahirkan,
dibesarkan, dan hidup sehari-hari di danau
itu. Artinya Petrus adalah seorang nelayan sejati yang piawai.
Petrus tahu betul seluk-beluk danau itu, kapan ada ikan atau kapan tidak ada
ikan. Tapi saat Petrus dan para murid menangkap ikan semalaman penuh ternyata
mereka tidak mendapat seekor ikan pun.
Artinya apa? Artinya mereka mengalami kegagalan dan itu yang kita hadapi
akhir-akhir ini. Semua gagal serasa tidak ada TUHAN, makanan terbatas, sekolah/kuliah
tidak seperti biasanya, pekerjaan hilang, bisnis bangkrut, kesehatan fisik
maupun psikis merosot dan lain-lain akibat pandemik ini. Di manakah TUHAN?
Lihat Ayat 4-6.
Banyak orang berpikir, bahwa Tuhan Yesus hanya tertarik dengan hal-hal rohani,
dan prioritas Yesus hanyalah tentang perkara rohani sehingga polemik ini bukan
bagianNya. Kalau kita memperhatikan ayat ini, Apa yang pertama kali Yesus katakan ketika Yesus menampakkan
diriNya kepada murid-murid yang sedang mengalami kegagalan? Apakah Yesus
berkata “Hai anak-anak sudah baca Alkitab
belum?, atau berkata “Hai anak-anak sudah ibadah, sudah berdoa belum?” Apakah
Yesus berkata demikian? Jawaban Yesus tentu bukan tentang itu saja, Tuhan Yesus
tidak mempertanyakan iman mereka terlebih
dahulu atau spiritual rohani mereka. Tapi Alkitab mencatat Yesus berkata,
“Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk? Atau
dengan kata lain Yesus berkata dengan bahasa sederhana, “Ada makanan ngak? atau Hai anak-anak, apakah kamu mendapatkan hasil
belum hari ini?” Mungkin sering sekali kita juga berpikir demikian mengenai
pemeliharaan Tuhan. Bukan berarti karena kita tidak berdoa, ibadah atau membaca
Alkitab maka masalah ini muncul, tapi kita belajar mengerti bahwa dari semua
masalah, pertolongan Tuhan, pemeliharanNya yang sempurna itu datang untuk
setiap orang yang dikasihiNya tanpa Dia melihat kerohanian kita seperti apa.
Kemudian murid-muridNya menjawab, “Tidak
ada”. Waktu mereka menjawab itu, Apa jawaban Yesus? Yesus TIDAK berkata “Kalau begitu kalian pulang bikin doa semalaman, berpuasa 3 hari 3 malam
dan kamu mendapatkan ikan yang banyak”. Tentu bukan tapi Yesus berkata
MELEBIHI dari pikiran mereka, katanya “Tebarkanlah
jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh”. Mereka menuruti
perkataan Yesus kemudian menebarkan jalanya dan ternyata mereka (murid-murid
Yesus) tidak dapat menarik jalanya karena banyaknya ikan diperolehnya. Lihat
itu Tuhan kita, Tuhan yang menyediakan. Tunggu bukan itu saja!
He said, "Throw your net on the right side of the boat and you will find some"
(John 21 : 6)
Lihat Ayat 9-14.
Kemudian apa yang pertama kali Yesus lakukan kepada mereka? “Marilah
dan Sarapanlah” (ayat12). Yesus siapkan
sarapan. Inilah Tuhan kita, tidak seperti apa yang dikatakan kebanyakan orang.
Mereka mengatakan lakukan bagianmu maka Tuhan kerjakan bagianNya.
Pertanyaannya, bahkan ketika Yesus sudah memberikan ikan. Yesus tidak berkata
Aku sudah siapkan ikannya, sekarang kamu siapkan apinya, siapkan rotinya dan
kamu siapkan sarapannya? Tuhan kita tidak demikian, Alkitab mencatat dengan
jelas, Yesus yang kasih ikannya, Yesus
yang buat apinya, Yesus juga yang sediakan rotinya, Dia juga yang buat sarapan
buat saya dan kita semua. Sarapan itu setiap hari, artinya dalam situasi kehidupan sehari-hari,
Tuhan selalu dekat dan terlebih peduli urusan kita tentang perut, kesehatan,
pekerjaan, dan semua kehidupan kita itu bagianNya.
Jadi tetaplah
teguhkan hatimu dalam iman, pengharapan, dan kasih kepada Yesus. Dia tidak
hanya dekat dengan kita karena masalah-masalah rohani tapi Yesus juga sangat
peduli menolong dan memberkati dalam seluruh area kehidupan kita. Yesus tidak
hanya tertarik dengan masalah yang besar tapi masalah terkecil dalam hidup kita
Dia sediakan jawaban dan itu semuanya. Pada masa pandemik ini, lihatlah dari
sisi kasih karunia Tuhan, selalu ada kasih karunia demi kasih karunia, selalu
ada kebaikan Tuhan demi kebaikan Tuhan untuk masalah kita, di mana ada
kelemahan dari area kehidupan kita di situ ada kuasa Tuhan yang sempurna.
Kita adalah gambaran orang-orang yang
hidupnya di bawah kasih karunia Tuhan, kita adalah orang-orang yang hidupnya
bergantung dari apa yang sudah Tuhan Yesus selesaikan di atas kayu salib. Tuhan kita adalah Tuhan Maha
Penolong, Penuntun dan yang memberkati kita selamanya. Amin
Jesus said to them, "Come and have breakfast... " (John 21 : 12)
Renungan ini ditulis oleh Jewish Van Septriwanto (Juara 3 Lomba Menulis Renungan dari Permata 2020)
No comments:
Post a Comment