Thursday, July 9, 2020

Pertolongan Tuhan di Tengah Pandemik


Apa yang kita lakukan akhir-akhir ini ketika ada dalam masalah karena pandemik Covid-19 yang begitu  menekan dan melemahkan semua aspek kehidupan ekonomi, sosial, pendidikan terutama kesehatan kita.  Muncul pertanyaan, Apakah Tuhan tetap menolong? Apakah Tuhan mau membantu kita? Bahkan sering sekali Iblis menaruh sesuatu dalam pikiran kita, “ Ya, karena kamu tidak punya siapa-siapa dan apa-apa? Kamu yang salah jangan berharap Tuhan yang akan menolong”. Ada begitu banyak respon orang juga mengenai hal ini, tentang siapa Yesus kita dan bagaimana posisi Yesus  di tengah polemik kehidupan saat ini? Nah, mari kita mengerti dan mendengar apa yang Alkitab katakan dan bicarakan sendiri tentang kebenaran itu dan kebenaran inilah yang sungguh memerdekakan kita dalam menghadapi kehidupan yang tidak stabil dan jahat ini. Lihat Firman Tuhan dalam  Yohanes 21:1-14. Ada satu prinsip Firman yang ingin dibagikan yaitu, Bagaimana Tuhan berpekara dalam masalah kita!

Prinsip itu adalah Tuhan Yesus selalu menyiapkan Sarapan. 

Lihat ayat 1-3. Sejak Yesus tidak ada bersama-sama dengan mereka (murid- murid Tuhan Yesus) karena Yesus ditangkap dan disalib, apalagi ketika mereka pergi ke kubur Yesus melihat tidak ada Yesus di sana maka sejak saat itu mereka tidak tahu lagi apa yang harus mereka lakukan. Boleh dikatakan mereka seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Itu sebabnya mereka kembali ke pekerjaaan semula mereka masing-masing. Salah satu contoh adalah Petrus kemudian yang lain juga, mereka kembali menangkap ikan semalam-malaman tapi mereka tidak mendapat apa-apa. Yang perlu kita tahu, Petrus seorang nelayan di Danau Galilea. Dia dilahirkan, dibesarkan, dan  hidup sehari-hari di danau itu.  Artinya Petrus  adalah seorang nelayan sejati yang piawai. Petrus tahu betul seluk-beluk danau itu, kapan ada ikan atau kapan tidak ada ikan. Tapi saat Petrus dan para murid menangkap ikan semalaman penuh ternyata mereka tidak mendapat  seekor ikan pun. Artinya apa? Artinya mereka mengalami kegagalan dan itu yang kita hadapi akhir-akhir ini. Semua gagal serasa tidak ada TUHAN, makanan terbatas, sekolah/kuliah tidak seperti biasanya, pekerjaan hilang, bisnis bangkrut, kesehatan fisik maupun psikis merosot dan lain-lain akibat pandemik ini. Di manakah TUHAN?

Lihat Ayat 4-6. Banyak orang berpikir, bahwa Tuhan Yesus hanya tertarik dengan hal-hal rohani, dan prioritas Yesus hanyalah tentang perkara rohani sehingga polemik ini bukan bagianNya. Kalau kita memperhatikan ayat ini, Apa yang pertama kali  Yesus katakan ketika Yesus menampakkan diriNya kepada murid-murid yang sedang mengalami kegagalan? Apakah Yesus berkata “Hai anak-anak sudah baca Alkitab belum?, atau berkata “Hai anak-anak sudah ibadah, sudah berdoa belum?” Apakah Yesus berkata demikian? Jawaban Yesus tentu bukan tentang itu saja, Tuhan Yesus tidak mempertanyakan iman mereka terlebih  dahulu atau spiritual rohani mereka. Tapi Alkitab mencatat Yesus berkata, “Hai anak-anak,  adakah kamu mempunyai lauk-pauk? Atau dengan kata lain Yesus berkata dengan bahasa sederhana, “Ada makanan ngak? atau Hai anak-anak, apakah kamu mendapatkan hasil belum hari ini?” Mungkin sering sekali kita juga berpikir demikian mengenai pemeliharaan Tuhan. Bukan berarti karena kita tidak berdoa, ibadah atau membaca Alkitab maka masalah ini muncul, tapi kita belajar mengerti bahwa dari semua masalah, pertolongan Tuhan, pemeliharanNya yang sempurna itu datang untuk setiap orang yang dikasihiNya tanpa Dia melihat kerohanian kita seperti apa. Kemudian murid-muridNya menjawab, “Tidak ada”. Waktu mereka menjawab itu, Apa jawaban Yesus?  Yesus TIDAK berkata “Kalau begitu kalian pulang bikin doa semalaman, berpuasa 3 hari 3 malam dan kamu mendapatkan ikan yang banyak”. Tentu bukan tapi Yesus berkata MELEBIHI dari pikiran mereka, katanya “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh”. Mereka menuruti perkataan Yesus kemudian menebarkan jalanya dan ternyata mereka (murid-murid Yesus) tidak dapat menarik jalanya karena banyaknya ikan diperolehnya. Lihat itu Tuhan kita, Tuhan yang menyediakan.  Tunggu bukan itu saja! 

He said, "Throw your net on the right side of the boat and you will find some"
(John 21 : 6)
Lihat Ayat 9-14. Kemudian apa yang pertama kali Yesus lakukan kepada  mereka? “Marilah dan Sarapanlah” (ayat12).  Yesus siapkan sarapan. Inilah Tuhan kita, tidak seperti apa yang dikatakan kebanyakan orang. Mereka mengatakan lakukan bagianmu maka Tuhan kerjakan bagianNya. Pertanyaannya, bahkan ketika Yesus sudah memberikan ikan. Yesus tidak berkata Aku sudah siapkan ikannya, sekarang kamu siapkan apinya, siapkan rotinya dan kamu siapkan sarapannya? Tuhan kita tidak demikian, Alkitab mencatat dengan jelas,  Yesus yang kasih ikannya, Yesus yang buat apinya, Yesus juga yang sediakan rotinya, Dia juga yang buat sarapan buat saya dan kita semua. Sarapan itu setiap hari,  artinya dalam situasi kehidupan sehari-hari, Tuhan selalu dekat dan terlebih peduli urusan kita tentang perut, kesehatan, pekerjaan, dan semua kehidupan kita itu bagianNya.

Jadi tetaplah teguhkan hatimu dalam iman, pengharapan, dan kasih kepada Yesus. Dia tidak hanya dekat dengan kita karena masalah-masalah rohani tapi Yesus juga sangat peduli menolong dan memberkati dalam seluruh area kehidupan kita. Yesus tidak hanya tertarik dengan masalah yang besar tapi masalah terkecil dalam hidup kita Dia sediakan jawaban dan itu semuanya. Pada masa pandemik ini, lihatlah dari sisi kasih karunia Tuhan, selalu ada kasih karunia demi kasih karunia, selalu ada kebaikan Tuhan demi kebaikan Tuhan untuk masalah kita, di mana ada kelemahan dari area kehidupan kita di situ ada kuasa Tuhan yang sempurna. Kita  adalah gambaran orang-orang yang hidupnya di bawah kasih karunia Tuhan, kita adalah orang-orang yang hidupnya bergantung dari apa yang sudah Tuhan Yesus selesaikan di  atas kayu salib. Tuhan kita adalah Tuhan Maha Penolong, Penuntun dan yang memberkati kita selamanya. Amin

Jesus said to them, "Come and have breakfast... " (John 21 : 12)

Renungan ini ditulis oleh  Jewish Van Septriwanto (Juara 3 Lomba Menulis Renungan dari Permata 2020)

No comments:

Post a Comment